COMBINED DIESEL AND GAS
(CODAG)
OLEH :
MUHAMMAD
ABDILLAH
D331 12 267
SISTEM
PERKAPALAN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr.Wb
Puji syukur
kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya lah sehingga kami masih diberi kesehatan serta kesempatan untuk
dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
permesinan kapal yang pada akhirnya dapat terselesaikan..
Adapun makalah yang dibuat untuk membahas mengenai kombinasi mesin diesel dan mesin
turbin uap pada system penggerak kapal.
Kami menyadari
bahwa didalam makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Untuk itu, kami akan senantiasa menerima kritikan dan
saran-saran dari teman-teman yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata
melalui makalah ini penulis berharap kedepannya, kiranya tugas mata kuliah Instalasi
mesin kapal ini dapat bermanfaat bagi
kami dan bagi semua pihak. Amin.
Waalaikum
salam Wr. Wb
Penulis
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………….1
Pendahuluan
……………………………………………………….2
Pembahasan
………………………………………………………..5
Penutup
…………………………………………………………...13
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB
I
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
Teknologi, maka kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang permesinan,
berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah kenyamanan manusia
dalam memenuhi kebutuhan. Salah satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam
penggunaanya diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik supaya
selama pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari
Jerman yang menemukan mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Pada
waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi
untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh
tekanan udara pada akhir kompresi. Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang
insinyur dari Jerman, mencoba mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan
metode tekanan udara yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf
Diesel. Keberhasilan Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat
ini digunakan oleh masyarakat.
Turbin adalah
sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida.Turbin
sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli
rotorblade".Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.Turbin Uap Termasuk Mesin- mesin Konversi energi yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetis
pada nozel dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin
yang dipasang pada poros turbin. Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk
putaran poros turbin dapat secara langsung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Untuk menghasilkan energi
listrik, mekanisme yang digerakkan adalah poros generator.
Gabungan diesel dan gas (CODAG) adalah jenis sistem propulsi untuk kapal yang membutuhkan kecepatan maksimal yang jauh lebih cepat
daripada kecepatan
jelajah mereka, terutama kapal perang seperti frigat modern atau korvet. CODAG terdiri
dari mesin diesel untuk berlayar dan gas turbin yang dapat diaktifkan untuk transit kecepatan tinggi. Dalam kebanyakan kasus perbedaan output daya dari mesin diesel sendiri untuk diesel dan listrik turbin gabungan terlalu besar untuk baling-baling lapangan dikontrol untuk membatasi rotasi sehingga mesin diesel dapat terus beroperasi tanpa mengubah rasio gigi transmisi mereka. Karena itu, khusus gearbox multi-kecepatan diperlukan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
1. Diesel engine ( Mesin Diesel )
Motor
diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk
mendapatkan tenaga mekanik dari energi panas yang ditimbulkan oleh energi
kimiawi bahan bakar, energi kimiawi tersebut diperoleh dari proses pembakaran
antara bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Pada motor diesel ruang bakarnya
bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada tujuan perancangan, dan dalam
satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Tekanan gas hasil pembakaran akan
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik
torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol. Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa
sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang
menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan
siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa
dengan siklus diesel sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto.
·
Prinsip Kerja
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan
salah satu bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel
disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya
diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor
bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena
penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Meskipun untuk mesin diesel tidak
diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam mesin
diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection
pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan
bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self
ignition).
2.
Gas Turbine ( Turbin Gas )
Turbin
gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya gas diperoleh dari
pembakaran bahan
bakar cair yang mudah terbakar. System turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen
utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin, yang disusun menjadi system
yang kompak.
Tiga proses pokok yang terjadi di dalam turbin gas untuk memproduksi
energy yaitu :
1. Proses penekanan udara
2. Proses pembakaran
udara + bahan bakar.
3. Proses pengembangan
atau ekspansi gas hasil pembakaran
3. CODAG (Combined Diesel and Gas)
Dewasa ini
telah banyak jenis sitem penggerak kapal yang di gunakan untuk menambah
kecepatan kapal. Sepeti CODAG (Combined diesel and Gas ), CODOG (Combined
Diesel or Gas) , CODAD (Combined Diesel and Diesel) dan lain-lain. Pada pembahsan ini, kita akan membahas mengenai CODAG (Combined
Diesel and Gas).
Gabungan diesel dan gas (CODAG) adalah
jenis sistem
propulsi untuk kapal yang membutuhkan kecepatan maksimal yang jauh
lebih cepat daripada kecepatan
jelajah mereka, terutama kapal perang seperti frigat modern
atau korvet. CODAG terdiri
dari mesin diesel untuk
berlayar dan gas turbin yang dapat diaktifkan untuk transit kecepatan tinggi.
Dalam
kebanyakan kasus perbedaan output daya dari mesin diesel sendiri
untuk diesel dan listrik
turbin gabungan terlalu besar untuk baling-baling lapangan dikontrol untuk membatasi rotasi sehingga mesin diesel dapat terus
beroperasi tanpa
mengubah rasio gigi transmisi mereka.
Karena itu, khusus gearbox kecepatan ganda diperlukan. Hal ini kontras dengan sistem CODOG, yang beberapa mesin diesel dengan sederhana, rasio gearbox tetap pada
poros, tetapi disengages ketika turbin diaktifkan.
Misalnya untuk CODAG Fridtjof Nansen kelas fregat dari
Royal Norwegian Navy, rasio
gigi untuk mesin diesel berubah dari sekitar 1:7.7 (engine: propeller) untuk diesel-hanya untuk 1:5.3 ketika dalam mode diesel-dan-turbin . Beberapa kapal bahkan
memiliki tiga rasio yang berbeda gigi untuk
mesin diesel: masing-masing untuk diesel tunggal
dan kapal pesiar diesel ganda
dan ketiga ketika turbin gas bergerak.
Sistem propulsi tersebut
memiliki footprint yang
lebih kecil daripada diesel-satunya pembangkit listrik dengan output daya yang sama maksimal, karena mesin yang lebih kecil dapat digunakan dan turbin gas dan gearbox tidak membutuhkan ruang tambahan banyak. Masih mempertahankan efisiensi bahan bakar yang tinggi dari mesin diesel saat jelajah, memungkinkan rentang yang lebih besar dan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan turbin gas saja. Di sisi lain, gearing yang lebih kompleks, berat dan merepotkan diperlukan.
CODAG merupakan hasil dari pengembangan lebih
lanjut dalam sistem propulsi, CODOG terutama derivedfrom. Sebuah integrasi sistem CODAG sempurna dilakukan di Jerman pada 1990-an. Pertama Angkatan Laut Jerman F124 Frigate dengan CODAG propulsi (Gambar 2) dimasukkan ke dalam operasi pada tahun 2001.
Faktor utama dalam keberhasilan
pengembangan rencana F124 CODAG adalah
sebagai berikut:...
1. Pengalaman yang
berasal dari CODOG dan CODAD aplikasi, misalnya, sinkronisasi diri menduduki kopling
ringan dibuat casing dan carburized gigi heliks ganda;
2. Dioptimalkan multi-disk yang pengaturan kopling dengan kontrol hidrolik, pelumasan dan perakitan pada satu poros umum;
3. Sistem
kontrol kapal dan peralatan sub - kontrol berikut terbaru standardsare elektronik
sempurna terintegrasi dengan menggunakan unit kontrol programmable logic (PLC) untuk
operasi, menjaga dan pertukaran data BUS. Pemantauan dan operasi lokal difasilitasi
dengan nyaman melalui layar sentuh PLC.
The Lockheed Martin SKB jenis monohull (kelas Freedom) dari Angkatan
Laut AS memiliki teknologi propulsi kereta yang sama sekali berbeda. Empat jet
air didorong oleh dua sistem simetris diatur CODAG, di mana kecepatan tinggi
yang menggabungkan gigi dan gigi splitter kecepatan rendah secara terpisah
diinstal, dihubungkan oleh poros menengah panjang masing-masing, lihat Gambar .
Turbin gas dan
mesin diesel dapat terlibat secara terpisah di kapal pesiar atau mode kecepatan
tinggi propulsi, atau bersama-sama mendorong jet air mencapai kecepatan tertinggi
lebih dari 40 knot dalam mode CODAG ini. Untuk mencocokkan dengan kecepatan air
jet yang berbeda diperlukan, input mesin diesel dilengkapi dengan dua tahap di
mana gigi gear ratio yang memadai dipilih melalui keterlibatan multi-disc
clutch.
4. Pengaplikasian CODAG (Kombiasi diesel dan gas) Pada
kapal patroli 60 meter
Setelah sukses membuat kapal aluminium 40 meter, TNI – AL berusaha untuk menambah
armada kapal perangnya dengan membuat kapal perang aluminium dengan panjang 60
meter. Keunggulan kapal patrol cepat 60m aluminium berbahan aluminium, adalah
kapal lebih ringan sehingga kapal dapat melaju lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan
bahan baja.
Telah diketahui bahwa kapal yang
menggunakan sistem CODAG mempunyai berat yang lebih ringan 38,88% dan power
yang lebih besar sekitar 31,18% bila dibandingkan dengan diesel konvensional.
Dari segi ekonomis investasi yang ditanamkan cukup besar yaitu berkisar 30%
lebih mahal bila dibandingkan dengan diesel konvensional, tetapi untuk
biaya perbaikan dan operasional lebih kecil bila
dibandingkan dengan diesel konvensional.
Dengan power 2 X 3650 Hp, motor penggerak
diesel yang digunakan dalam kapal ini
memiliki berat 28 ton, sehingga dikhawatirkan
akan mempengaruhi stabilitas dari kapal patroli. Dalam perancangan, digunakan CODAG (combine
Diesel and Gas Turbine) sebagai penggerak kapal, hal ini disebabkan karena gas
turbine memiliki ukuran dan berat yang lebih kecil dan ringan, dengan power
yang sama.
Pada pola operasional sistemCODAG (Combine Diesel and Gas turbin),
diesel hanya digunakan pada saat kapal berjalan pada kecepatan ekonomis 15
knot, dan pada kecepatan maksimal 28 knot maka menggunakan gas turbine dan
diesel engine sebagai motor penggeraknya.
5. Manfaat CODAG ( Combined Diesel and Gas ) dari
beberapa segi
1. Dilihat dari
segi teknis:
Sistem CODAG memiliki banyak
kelebihan bila dibandingkan dengan sistemdiesel konvensional.
Kelebihan-kelebiahan tersebut antara lain:
a. memiliki berat yang lebih ringan, yaitu
38,88% bila dibandingkan dengan diesel
konvensional, tanpa menggunakan CODAG
gearbox. 86
b. Memiliki tenaga yang besar, yaitu 31,18% bila
dibandingkan dengan diesel konvensional.
2. Dilihat dari segi ekonomis
Dari segi ekonomisnya dpata kita lihat pada
Penggunaan CODAG pada kapal patroli cepat 60m alluminium:
a. Dari sisi
investasi.
Lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan
mesin diesel dengan power yang sama. Selisih harga = Rp 55.000.000.000–Rp 38.000.000.000
= Rp 17.000.000 (30,90%)
Untuk CODAG sistem masih belum ditambah harga CODAG gearbox
b. Dari sisi
konstruksi:
Dari sisi konstruksi tidak diperhitungkan
karena nilai dari konstruksi hanya berkisar 1% - 2% dari harga mesin yang akan dipasang.
c. Dari sisi
perawatan:
Dari sisi perawatan sistem CODAG lebih
murah bila dibandingkan dengan sistem diesel, karena pada sistem CODAG gas
turbine hanya digunakan pada saat kapal bergerak pada kecepatan maksimal,
sehingga Time Between Overhaul (TBO) dari gas turbin dicapai dalam waktu yang
relatif lebih lama dibandingkan dengan sistem diesel konvensional. 88
d. Dari sisi
operasional :
Selisih perbedaan harga bahan bakar, untuk
tangki berkapasitas 110 ton antara CODAG sistem dengan sistem Diesel
konvensional adalah:
Harga MDO dan kerosene bersubsidi pada sistem CODAG:
= Rp 317.293.100,-
Haraga MDO pada sistem Diesel:
=`Rp 443.792.800,-
Selisih harga =
Rp 443.792.800 – Rp 317.239.100
= Rp 126.553.700,-
CODAG sitem 28,51% lebih murah jika dibandingkan dengan Diesel konvensional, tetapi untuk
jarak yang ditempuh oleh kapal patroli
cepat 60 meter aluminium, Diesel konvensional lebih jauh dibandingkan dengan
CODAG sistem.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat kita ambil
kesimpulan sebagai berikut :
·
Motor diesel
dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine). Penggunaan motor diesel bertujuan untuk mendapatkan tenaga
mekanik dari energi panas yang ditimbulkan oleh energi kimiawi bahan bakar,
energi kimiawi tersebut diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dan
udara di dalam ruang bakar.
·
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida
kerjanya gas diperoleh dari pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. System turbin gas yang paling
sederhana terdiri dari tiga komponen utama,
yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin, yang disusun menjadi system yang kompak.
·
CODAG (Combined
Diesel and Gas) Gabungan diesel dan gas adalah jenis sistem propulsi untuk kapal yang membutuhkan kecepatan
maksimal yang jauh lebih cepat daripada kecepatan
jelajah mereka, terutama kapal perang seperti frigat modern atau korvet. CODAG
terdiri dari mesin diesel untuk berlayar dan gas turbin yang dapat diaktifkan untuk transit kecepatan
tinggi.
·
Manfaat
dari Codag
1.
Dari
segi teknis , CODAG memiliki berat yang lebih ringan, yaitu
38,88% dan Memiliki tenaga yang besar,
yaitu 31,18% bila dibandingkan dengan diesel konvensional.
2.
Dari segi ekonomis, dapat kita lihat pada
penggunaan CODAG pada kapal patroli 60 m. CODAG sitem 28,51% lebih murah jika dibandingkan dengan Diesel konvensional, tetapi untuk
jarak yang ditempuh oleh kapal patroli
cepat 60 meter aluminium, Diesel konvensional lebih jauh dibandingkan dengan
CODAG sistem.
III.2
Saran
1. Untuk pemilihan gas turbine diharapkan
menggunakan single gas turbine, karena
lebih murah dan juga bisa lebih ringan.
2. Untuk effisiensi bahan bakar dan
memaksimalakan jarak pelayaran disarankan menggunakan CODOG sebagai sistem pada
motor penggeraknya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/studi-perbandingan-teknis-dan-ekonomis-kapal-patroli-cepat-60-meter-aluminium-antara-sistem-codag-combine-diesel-and-gas-turbine-dengan-diesel-7069.html
( diakses 10 april 2014 .)
http://en.wikipedia.org/wiki/Combined_diesel_and_gas
( diakses 10 april 2014 )
Pinnekamp, By B. dkk.
2012. Combined MarinePropulsion Systems:Optimization and Validation by Simulation.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar